Kapolri Tito Karnavian berkesempatan hadir untuk bersilaturrahmi dengan Ustadz Abdul Somad dan Ustadz Arifin Ilham pada Ceramah yang berlangsung di Masjid Az-Zikra, Sentul, Bogor, Jawa Barat.
Pada kesempatan ceramah yang disiarkan live oleh salah satu TV swasta ini, Kapolri mendapat kesempatan untuk bertanya secara langsung kepada UAS.
Kapolri Tito mengawali pertanyaannya dengan menggambarkan sebagian besar negara-negara islam ditimur tengah yang saat ini sedang terjadi konflik sesama Umat islam. Apakah konflik di negara-negara timur tengah ini juga bisa terjadi di Indonesia, dan Tito juga meminta pendapat Ustadz abdul somad bagaimana agar Indonesia bisa terhindar dari konflik serupa, karna kita ketahui Indonesia merupakan negara Islam dengan jumlah pemeluk terbedar di Dunia.
Menjawab pertanyaan Kapolri, Ustadz Abdul Somad mengatakan apapun bisa terjadi, sehingga dalam Al-Quran Allah memerintahkan kita untuk selalu Tabayun atau klarifikasi jika kita mendengar suatu berita yang bisa menimbulkan perpecahan.
"Kalau ada orang membawa suatu berita, "Fatabayyanu" klarifikasi terlebih dahulu kebenaran dari berita tersebut, karna yang membuat kita tidak baik adalah karna komunikasi yang tidak baik" Kata Ustadz Somad.
"Jika ada percikan api, segera kita padamkan, jangan sampai kita biarkan, karna percikan-percikan ini pada akhirya akan menjadi bom waktu yang akan meledak."
Poin kedua lanjut ustadz Somad, adalah untuk menghindari terjadinya konflik dimasyarakat, aparat penegak hukum juga harus ikut memberikan klarifikasi yang jelas jika terjadi penangkapan, seperti banyak kasus belakangan ini, sehingga masyarakat juga mengetahui dengan pasti dan tidak menimbulkan keresahan.
"Banyak yang bertanya kepada saya melalui pesan WA, kenapa es linin ditangkap sementara es kobar dibiarkan, tentu saya tidak bisa mejawab, ini mesti ada penjelasan dan klarfikasi dari Mabes, jika dijelaskan secara seksama, maka tidak akan ada pihak ketiga yang akan merusak hubungan." Kata Ustadz Somad
Terakhir Ustadz Abdul Somad mengajak seluruh umat islam untuk tidak ikut menyebarkan hoax, dengan berhati-hati dalam mencerna informasi dengan klarifikasi atau tabayun.
"Jangan suka menyebarkan hoaks, karena nanti orang yang suka menyebarkan hoaks walaupun amalnya banyak, nanti dia akan masuk dalam surga, tapi surganya juga hoaks," kata Ustadz Abdul Somad.
EmoticonEmoticon