Friday, July 7, 2017

Download Kitab Terjemahan Imam Al-Ghazali Afatul Lisan

Download Kitab Terjemahan Imam Al-Ghazali Afatul Lisan
Download Kitab terjemahan, Afatul Lisan karya Hujjatul Islam Imam Al-Ghazali

Melalui kata-kata dalamnya luka bisa disembuhkan seketika, Dengan kata-kata tangisan tumpah, Gelak tawa bisa pecah. Melalui kata-kata para raja dihormati, para alim dituruti para hamba bersuara iba meminta.

Tersalah kata bisa mendatangkan bencana, dendam, pertikaian, peperangan, karna kata-kata yang tidak semestinya diucapkan.

Maka Rasulullah SAW sudah menasehati kita agar menjaga lidah dengan baik, minimal dengan jalan tidak banyak berbicara, selagi tidak bermanfaat atau tidak mengandung kebaikan.

Beliau SAW bersabda:

“ Barang siapa beriman kepada Allah dan Hari Akhirat maka berkatalah yang baik, atau (jika tidak), diamlah “. (HR. Bukhori dan Muslim)

“ Semoga Allah merahmati seseorang yang berbicara kebaikan maka dia beruntung, atau diam dari kejelekan maka dia selamat “.

“ Dan tidakkah nanti seseorang akan diseret ke neraka dengan wajah-wajah mereka (di tanah), terkecuali itu karena ulah lidah-lidah mereka “ (HR. At Tirmidzi, Ibnu Majah dan Al Hakim).

 “ Setiap pembicaraan anak adam adalah (saksi yang) memberatkannya, bukan untuk kebaikannya, kecuali Dzikrullah, Amr Ma’ruf dan Nahi Munkar “.

Rasulullah SAW bersabda pula:

 “ Sungguh ada seorang hamba berbicara dengan satu kalimat, dimana ketika mengucapkannya dia tidak perduli (dengan cuek), tapi berkat satu kalimat itu justru dia terjun ke neraka lebih jauh daripada jarak bintang Tsurayya “.

Maka LIDAH itu "ibarat pedang yang tajam", jika tidak dijaga dengan baik akan membinasakan orangnya, ibarat binatang buas, jika si hamba lengah sedikit maka dia akan menyambar dan mencabiknya dan LIDAH "ibarat juru bicara hati", yang ada disana dilontarkan olehnya, yang terpendam disana ditampakkan olehnya. Maka orang yang sholeh akan diketahui dari cara bicaranya atau pembicaraan yang disampaikannya demikian pula orang jelek akhlaknya dan kaku perangainya dapat diketahui dari apa yang keluar dari lidahnya.

Hal mana seperti dikatakan oleh imam HASAN Al BASHRI :

 “ Sesungguhnya lidah orang mukmin berada dibelakang hatinya, apabila ingin berbicara tentang sesuatu maka dia merenungkan dengan hatinya terlebih dahulu, kemudian lidahnya menunaikannya.
"Sedangkan lidah orang munafik berada di depan hatinya, apabila menginginkan sesuatu maka dia mengutamakan lidahnya daripada memikirkan dulu dengan hatinya “.

KETAJAMAN LIDAH MENGALAHKAN KETAJAMAN PEDANG yang mampu membelah besi dan & penghancur (perusak)nya sangat kuat mengalahkan cuka dalam merusak madu yang manis, seperti diriwayatkan Ibnu Abi Dunya, Rasulullah Swt bersabda :

“ Tidak ada satupun jasad manusia, kecuali pasti kelak akan mengadukan lidah kepada Allah atas ketajamannya “.

Beliau SAW bersabda pula :

 “ Sesungguhnya kebanyakan dosa anak Adam berada pada lidahnya “ (HR. Ath Thabarani, Ibnu Abi Dunya dan Al Baihaqi)

KEUTAMAAN MENJAGA LIDAH


Al Imam Al Ghazali dalam Ihya’ Ulumiddin berkata :

“ Ketahuilah bahwa lidah bahayanya sangat besar, sedikit orang yang selamat darinya, kecuali dgn banyak diam “.

Oleh sebab itu, Pembuat syari’at memuji dan menganjurkan diam,

Nabi Muhammad SAW bersabda (yang artinya):

“ Barang siapa yang diam, pasti dia selamat “ (HR. At Tirmidzi)

LUQMAN Al Hakim berkata :

“Diam itu adalah kebijaksanaan, namun sedikit sekali orang yang melakukannya”.

Abdullah bin Sufyan meriwayatkan dari ayahnya, dia berkata :

”Aku berkata kepada Rasulullah SAW, wahai Rasulullah, beritahukanlah kepadaku tentang islam, dengan suatu perkara yang aku tidak akan bertanya lagi kepada orang lain sesudahmu.”

Nabi saw bersabda:

”Katakanlah, aku beriman, kemudian istiqamahlah”. Dia berkata: “Lalu apakah yang harus aku jaga?”, kemudian Rasulullah saw mengisyaratkan dengan tangan beliau ke lidah beliau. (HR. At Tirmidzi, An Nasa’I dan Ibnu Majah).

UQBAH bin ‘Amir bertanya kepada Rasulullah SAW: “ Wahai Rasulullah, apakah jalan keselamatan?”, Nabi SAW menjawab: “Tahanlah lidahmu, tinggallah di rumahmu (jangan banyak keluar) dan tangisilah kesalahanmu”. (HR.At Tirmidzi)

MU'ADZ bin Jabal bertanya kepada Rasulullah Saw: “ Wahai Rasulullah perbuatan apakah yang paling utama?”, kemudian Rasulullah menjulurkan lidah beliau yang mulia lalu meletakkan jemarinya diatasnya dengan mengisyaratkan agar menjaganya.

SAHL bin Sa’ad meriwayatkan hadits dari Rasulullah saw, dimana beliau bersabda (yang artinya) :

 “ Siapa yang menjamin untukku (agar menjaga) apa yang ada diantara dua janggutnya (lidah) dan yang ada diantara dua kakinya (kemaluan), maka aku menjamin untuknya surga “ (HR. Bukhori)

Rasulullah Saw bersabda (yang artinya):

 “ Siapa yang menahan lidahnya pasti Allah menutupi auratnya, siapa yang dapat menahan amarahnya pasti Allah melindunginya dari siksaNya, dan siapa meminta ampun kepada Allah, Dia pasti menerima permohonan ampunannya “ (HR. Ibnu Abi Dunya).

Beliau Saw bersabda pula :

 “ Simpanlah lidahmu kecuali untuk kebaikan, karena dengan demikian kamu dapat mengalahkan syaitan “ (HR. Ath Thabarani dan Ibnu Hibban)

Allah SWT berfirman (yang artinya):

مَا يَلْفِظُ مِن قَوْلٍ إِلَّا لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌ
[Maa yalfizhu min qawlin illaa ladayhi raqiibun 'atiidun]
 “ Tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya Malaikat Pengawas yang selalu hadir (Raqib ‘Atid) “ (QS. Qaaf 18)

Bahkan diam mendatangkan ibadah yang berpahala, jika diam itu didasarkan karena khawatir berbicara sesuatu yang haram, demi mengharap ridha Allah.

Rasulullah saw bersabda (yang artinya):

“ Maukah kalian aku beritahukan tentang ibadah yang paling mudah dan paling ringan bagi badan? Diam dan akhlak yang baik “ (HR. Ibnu Abi Dunya).
Jika Anda bertanya, apa sebabnya DIAM memiliki keutamaan sedemikian besar?,
Maka ketahuilah bahwa sebabnya karena terlalu banyak penyakit lidah, seperti ghibah, berdusta, mengadu domba, berkata keji, riya’, terlibat dalam kebathilan, bertengkar, marah, menyingkap aurat orang dan lainnya.

Dan masih banyak lagi anjuran dari Nabi untuk menjaga lidah agar tidak slah dalam berkata-kata.

Sumber : https://www.facebook.com/notes/ibnu-al-farizi/bahaya-lidah-dan-keutamaan-diam/509627045731651/


Download Kitab Terjemahan Afatul Lisan

Imam Al-Ghazali dalam Kitab Afatul Lisan membahas secara mendalam tentang bahaya-bahya yang bisa disebabkan oleh lisan. Banyaknya bahaya itu tiada terhingga. Namun secara garis besar Imam-Al-Ghazali mengkualifikasikan bahaya lisan menjadi 20 bagian.

Ke-20 bahaya lisan ini akan dibahas secara mendalam dalam Kitab Afatul Lisan yang bisa anda download pada postingan ini nantinya.

File kitab menggunakan type .Djvu, sehingga jika anda menggunakan perangkat Laptop atau PC, maka anda membutuhkan program tambahan untuk bisa membuka Kitab ini.

Bagi anda pengguna perangkat mobile dengan OS android, file kitab sudah bisa dibuka secara langsung tanpa membutuhkan program tambahan..

Download Program .Djvu : Download

Download Kitab Afatul Lisan Imam Al-Ghazali : Download Kitab

*Sebagai permakluman, link download kitab ini akan menampilkan iklan, jadi anda perlu menunggu 5 detik sebelum link download muncul, mohon dimaklumi.

Download juga koleksi kitab terjemahan lainnya pada halaman download blog para pejalan ini. Demikian, jika ada yang kurang berkenan, mohon dimaafkan, dan jika ada hal yang ingin ditanyanyak, silahkan tinggalkan pesan Anda pada kolom komentar, Terimakasih.