Monday, July 3, 2017

Download Terjemahan Kitab Ihya Ulumuddin

Download Terjemahan Kitab Ihya Ulumuddin

Kitab Ihya Ulumuddin merupakan karya besar dari Imam Al-Ghazali dan juga menjadi karya yang besar bagi perpustakaan Islam. Meskipun terdapat puluhan Kitab lain karya Imam Ghazali, akan tetapi Ihya Ulumuddin menjadi intisari dari kesemua karya beliau tersebut.

Judul Kitab Ihya Ulumuddin (Menghidupkan kembali Pengetahuan Agama), dipilih karna pada waktu itu (Abad ke-4 Islam) ilmu-ilmu islam sudah hampir teledor oleh ilmu-ilmu lain, terutama oleh Filsafat Yunani. Filsafat Aristoteles telah disambut dengan sangat asyiknya oleh para ahli fikir islam yang dipelopori oleh Al-Farabi, Ibnu Shina dan lain-lain.

Kita ketahui pada abad ke 2,3 merupakan abad dimana Islam menjadi pusat perkembangan ilmu pengetahuan Dunia. Penguasa pada waktu itu memerintahkan untuk menterjemahkan buku-buku (Kitab) ilmu pengetahuan luar ke dalam bahasa arab, agar bisa dipelajari oleh sarjana-sarjana muslim.

Majulah islam dalam bidang ilmu Fiqih, Ilmu Kalam, Tasawuf dan Filsafat. Tetapi ilmu islam yang asli menjadi bercampur(Teledor) dengan ilmu yang lain tadi, terutama ilmu filsafat seperti yang disebutkan diatas.

Pada saat itulah al-Ghazali tampil ke muka mempersiapkan dirinya dengan ilmu-ilmu yang ada pada waktu itu, beliau mempelajari ilmu Kalam, Ilmu Fiqih dan sangat mendalam mempelajari Filsafat. Hasil dan buah fikirannya setelah mempelajari kitab-kitab tersebut dijelaskan dalam beberapa kitab karyanya seperti,  Al-Muqidzu Minadl-dlalal (Pembangkit dari Lembah kesesatan), Maqashid Al-Falasifah (Tujuan dari para Filosof),  Tahafut Al-Falasifah (Kekacau balauan para Filosof).

Beliau memberikan kesimpulan terhadap ilmu Filsafat bahwa, ilmu filsafat baik untuk melatih fikiran. Tetapi jadi amat berbahaya jika fikiran yang akan dipergunakan untuk berfilsafat itu tidak terlatih terlebih dahulu dengan tuntunan Wahyu dan Tuntunan Nabi.

Ada orang yang mengatakan bahwa berfikir filsafat itu haruslah bebas, obyektif, jangan ada yang mempengaruhi terlebih dahulu. Tetapi kenyataan menujukkan bahwa tidak ada seorang manusiapun yang dapat membebaskan dirinya dari pengaruh alam disekelilingnya.

Apalagi, menurut al-Ghazali, Filosof-filosof Yunani yang mempengaruhi para failosof-failosof muslim seperti al-Farabi dan Ibnu Shina, karena penerawangan berfikir bebas itu, telah sampai kepada kesimpulan bahwa, Alam adalah Qadim seperti Tuhan juga. Di sini filsafat sudah menjauh sendirinya dari pokok ajaran agama.

Lantaran itu, Al-ghazali menyuruh untuk berhati-hati dalam belajar Ilmu Kalam, Ilmu Theologi dalam Islam. Untuk orang awam, kata beliau, mempelajari ilmu kalam lebih besar bahayanya daripada manfaatnya.

Setelah nyata bahwa dengan Filsafat bukan, Ilmu kalam Bukan. Dengan perdebatan ilmu Fiqih-pun bukan, manakah yang dapat mencapai kepada Tuhan itu?

Ghazali akhirnya berpendapat bahwa mendekati tuhan, merasa adanya tuhan dan Ma'rifat, hanya dapat dicapai dengan menempuh satu jalan yaitu jalan yang ditempuh oleh kaum Sufi.

Ghazali pun sadar bahwa dizamannya, pertentangan kaum Syariat dengan kaum sufi sangatlah besar. Kaum Fuqaha (syariat) menghabiskan waktunya dengan memperbincangkan halal, haram, syah, batal dan mengkesampingkan perhatian kepada kehalusan perasaan. Sedangkan kaum sufi saling terlalu memupuk perasaan (dzauq) kadang-kadang tidak memperdulikan mana amalan, ibadah dan syariat yang sesuai dengan tuntunan sunnah Rasul dan mana yang tidak.

Tasawuf perlu untuk memupuk perasaan halus manusia, tetapi kadang-kadang terlanjur keluar dari garis syari'at. Syari'at perlu untuk mengatur kehidupan sehari-hari menurut jalan Rasul, tetapi kadang-kadang menjadi kaku dan kehilangan inti sari, karna hanya tunduk pada yang tertulis belaka, sehingga kebebasan manusia untuk berfikir, merasa dan berfantasi menjadi hilang.

Ghazali berusaha mnyatukan keduanya. Dengan dasar itulah beliau ingin kembali menghidupkan Ilmu Agama : IHYA ULUMUDDIN.

*Pengantar di atas saya kutip dari Sambutan Buya Hamqa pada terjemahan Kitab Ihya ULumuddin yang akan saya share pada tulisan ini.

Baca Juga :
  1. Terjemahan Kitab Mukaasyafatul Qulub (Imam Al-Ghazali)
  2. Download Terjemahan Kitab Kimia Kebahagiaan (Imam Al-Ghazali)
  3. Download Terjemahan Kitab Wasiat Imam Ghazali (minhajul Abidin)
  4. Komentar Para Ulama pada Imam Ghazali

Download Kitab Ihya Ulumuddin

Terjemahan Kitab Ihya Ulumuddin yang akan anda download berikut adalah hasil scan, tapi dengan kualitas yang cukup bagus menurut saya. Filetype .pdf sehingga bisa anda baca pada semua perangkat, PC mapun perangkat mobile.





Ukuran file lumayan cuku besar, total sampai 405 MB. File kitab ihya ulumuddin ini saya upload pada Google Drive dengan harapan agar bisa didownload lebih cepat. Jika ada yang mengalami kesulitan mendownload file, silahkan hubungi kami.


Download Jilid 1 Kitab Ihya Ulumudiin : Download Jilid 1.
Download Jilid 2 Kitab Ihya Ulumudiin : Download Jilid 2.
Download Jilid 3 Kitab Ihya Ulumudiin : Download Jilid 3.

Video Kajian Kitab Ihya Ulumuddin

Pengajian Ihya Ulumuddin Masjid Istiqlal oleh Prof. Dr. Nasaruddin Umar, MA



Demikian, semoga bermanfaat. Jika ada yang perlu ditanyakan, jangan sungkan untuk meninggalkan pesan anda pada kolom komentar. Jika ada suka tulisan ini, atau materi lainnya pada blog Para pejalan ini, jangan lupa untuk Like fanpage facebook Para Pejalan, sekian dan terimakasih.